Kamis, 21 Juli 2016

Cara-cara Membuat dan Pengelolaan Website Online





 
Dalam tahapan membuat website, banyak sekali cara yang harus dimengerti. Meskipun tidak jauh beda dengan pengelolaan blog, namun pengelolaan website ini perlu dibentuk/disusun pada sebelum halaman situs tersebut publish. Dalam model pembuatan website ada beberapa cara dari yang paling mudah hingga yang paling kompleks. Beberapa Model pembuatan website sebagai berikut :



1.  Menggunakan Platform CMS (Content Management System)
Penggunaan platform CMS pada pembuatan website, merupakan cara paling mudah. Dengan penyusunan konten yang sudah termanajemen. Seorang developer hanya sekedar menata tampilan maupun konten, tanpa perlu turun langsung dalam penanganan source code. Beberapa CMS yang sering dipakai dalam pembuat website antara lain :

  • Wordpress
  • Blogspot
  • Jomlaa
  • Drupal
  • dll
Dan masih banyak lagi CMS yang sekarang dijadiakan komponen utama dalam pembuatan sebuah website. Dalam pengelolaanya pun tidak beda jauh ketika kita mengelola sebuah blog. Hanya saja jika pada website, kita perlu paham terlebih dahulu mengenai Upload Website ke Hosting dan pengaturan Website pada Cpanelnya nanti.


2. Menggunakan Web Framework
Web framework, merupakan sebuah software framework yang didesain secara khusus untuk membangun sebuah website secara dinamis. Bedanya dengan CMS disini. Web framework lebih terbuka (Opensource), lebih mudah untuk costumisasi. Baik digunakan untuk web dinamis, berbabsi aplikasi maupun webservice. Penggunaan Webframe work ini sendiri perlu pemahaman yang dalam mengenai bahasa pemrograman berorientasi Object (OOP). Para developer website pengguna web framework dituntut mampu dalam mengolah ataupun mendesign menggunakan bahasa pemrograman. Beberapa contoh Web Framework diantaranya sebagai Berikut;

  • Codeigniter




  • Yii
  • Phalcon
  • Fligh
  • Laravel
  • PHPixie
  • Kohana
  • Dan masih banyak lagi


3. Menggunakan PHP,HTML & CSS

Cara yang ketiga ini merupakan gabungan antara HTML, CSS, dan bahasa pemrograman PHP. Jika kita inging menggunakan model ini, kita perlu memiliki pemahaman dasar mengenai HTML, CSS, dan PHP. Perbedaannya dengan CMS maupun Framework adalah, kita membangun website ini dengan murni source code. Penambahan lain untuk membantu pembuatan website dalam tahap ini diantaranya adalah images/gambar, javascript, dan bahasa pemrograman lainnya. Pemahaman mengenai pemrograman terstuktur dan orientasi Object pun sangat diperlukan untuk mempermudah dalam pembuatan website dengan model ini.


Pada prinsipnya ada beberapa cara untuk membuat website, saya membaginya ke dalam 4 kategori yaitu:
  • Instan, cara ini adalah cara tercepat, termurah (alias gratis) dan termudah dalam membuat website. Contoh paling mudah adalah menggunakan blogspot, worpress, tokobagus, dll. Cara ini memiliki kelemahan pada tingkat fleksibilitas pembuatan. Kita hanya bisa membuat website sesuai format yang sudah disediakan oleh penyedia layanannya. Silakan baca tutorial cara membuat website menggunakan blogspot atau wordpress ini untuk mempelajari langkah-langkah pemuatannya.
  • CMS atau Content Management System. Cara ini relatif cepat seperti metode instan, namun memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih dibandingkan cara Instan. Kamu tinggal melakukan instalasi menggunakan software CMS yang sudah disediakan. Kita bisa melakukan perubahan lebih fleksibel dengan menginstal add on pada CMS tersebut. Namun demikian, kamu pada umumnya harus menyediakan nama domain dan hosting sendiri. Contoh CMS adalah Joomla untuk website yang umum, wordpress untuk blog (ya, wordpress memiliki 2 jenis yaitu instan dan CMS), Prestashop untuk toko online, dll. Kamu bisa klik tutorial membuat website CMS WordPress ini untuk mempelajari langkah-langkah pembuatannya.
  • Framework, cara ini memiliki tingkat fleksibilitas pembuatan yang lebih tinggi, namun kamu harus memiliki kemampuan web programming.
  • Web Programming. Cara membuat website ini adalah yang paling fleksibel, namun lama dan kamu dituntut untuk memiliki kemampuan web programming. Kalau kamu udah bisa membuat website dengan cara ini, maka pada dasarnya kamu bisa membuat segala jenis website yang kamu inginkan, nyaris tanpa batas. Kalau kamu tertarik untuk mempelajari cara ini, kamu minimal harus menguasai HTML, PHP dan MySQL.
Nah, untuk membuat website dengan metode CMS, Framework dan Web Programming, kamu memerlukan domain dan hosting. Apa tuh maksudnya domain dan hosting? Mari kita pelajari bersama.
Dapatkan nama domain kamu sendiri
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat membuat website sendiri adalah memperoleh nama domain kamu sendiri. Sebuah domain adalah nama yang ingin kamu berikan untuk website yang kamu buat. Sebagi contoh, nama domain website yang sedang kamu baca ini adalah “prothelon.com”. Untuk memperoleh nama domain, kamu harus membayar biaya sewa tahunan sebagai hak penggunaan nama tersebut. Yah, kamu tahu sendirikan, kalau nama website itu harus unik, dan hanya satu-satunya di internet. Kalau tidak orang pasti akan bingung mana web site punya kamu dan mana website yang milik orang lain. Jadi, di seluruh internet, kamu pasti hanya akan menemukan sebuah website yang alamatnya prothelon.com. Got that?
Nah, sebelum kamu berpikir macam-macam, perlu saya ingetin bahwa memiliki nama domain bukan berarti kamu sudah memiliki sebuah website. Belum. Ingat, nama domain ini hanyalah sebuah nama. Seperti kamu mendaftarkan ijin usaha sebuah PT atau CV dalam dunia nyata. Memiliki ijin usaha ini bukan berarti kamu memiliki toko atau gudangnya kan?
Silakan lihat tutorial membuat website ini untuk mendapatkan tips memilih nama domain yang baik untuk website anda.
Pilih Sebuah Web Hosting
Langkah berikutnya dalam proses membuat website sendiri ini adalah memilih web hosting. Sebuah web hosting pada dasarnya adalah sebuah perusahaan yang memiliki beberapa komputer yang selalu terhubung ke internet. Jika kamu menempatkan halaman-halaman web kamu di komputer mereka, maka seluruh dunia bisa menghubungi komputer itu dan melihat halaman website kamu. Kamu perlu mendaftarkan diri dulu ke web hosting agar website yang kamu buat memiliki “rumah”. Jika memiliki nama domain bisa diibaratkan dengan memiliki ijin usaha, maka memiliki akun web hosting kira-kira mirip dengan menyewa kantor atau toko untuk bisnis kamu.
Menyewa? Ya, untuk web hosting yang berbayar. Tentu saja kamu bisa memilih web hosting berbayar ataupun yang Web Hosting gratisan. Kamu juga bisa baca tutorial singkat tentang membuat website di hosting berbayar ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar